Sambal Terong Ungu

Sambal terong ungu adalah menu sarapan keluarga kami pagi ini. Terkesan sederhana namun rasanya sungguh nikmat luar biasa. Bahkan mampu menggugah kenangan saat makan terung muda mentah sewaktu menggembala kambing.
Sejak kelas 4 SD hingga 8 SMP, saya selalu menggembala kambing sepulang sekolah. Tak jarang, Minggu pagi hingga siang pun aktivitas saya adalah menggembala kambing. Karena terasa lapar, saya kerapkali mengambil mulai dari pepaya, jambu biji, sirsak, srikaya, ketela pohon, hingga terung muda untuk mengganjal rasa lapar.

Makan terong muda yang masih mentah rasanya enak, seperti ada manis-manisnya. Tentunya akan beda kalau terongnya sudah tua. Kalau kamu tidak percaya, silahkan coba saja dulu. Hehehe. 

Dulu, ketika ada penggembala kambing mengambil buah di tegal atau sayuran di sawah orang, tidak bermasalah. Sang pemilik tegal atau sawah merasa senang bisa berbagi dengan penggembala kambing. Dibandingkan masa sekarang, pastinya beda. Mungkin dimarah-marahi, bahkan dilaporkan ke polisi. Orang-orang zaman dulu memang baik hati dan rendah hati.

Tidak perlu pakai kuah, sarapan pagi ini cukup pakai nasi dikasih sambal terong ungu rasanya enak sekali. Biar tidak sepi isi piringnya, istri menambahkan tempe goreng dan telur dadar. Semakin nikmat saja sarapannya. Kalau sudah seperti ini rasanya, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Yang spesial memang sambal terongnya. Kata istri, "Terong ungu  dicuci, tidak perlu dikupas kulitnya. Lalu, terong dipotong-potong dengan ukuran 2 cm x 1 cm. Selesai dipotong, terong ungu digoreng hingga bagian dalam terong mulai sedikit coklat, lalu ditiriskan. Kemudian membuat sambal bumbuny. Cabai merah besar direbus, kemudian ditiris dan diulek bersama bumbu pelengkap lainnya. Ditambah daun salam dan lengkuas, kemudian ditumis semua bumbunya. Setelah tercium harum, dimasukan potongan terongnya yang sudah digoreng tadi. Biar sambal terong ungunya makin lezat tambahkan sedikit gula."

Semoga resepnya bermanfaat. 👍

SMK Tunas Bangsa Tawangsari, 28/02/2022

Saya juga aktif menulis di Gurusiana.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Strategi Budaya Literasi Ketika Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah Terbatas

Pantai

Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan