Sendiri itu Banyak Godaannya

Seperti biasa, aktivitas pagi selepas sholat Subuh, saya membersihkan meja dan kursi yang berantakan setelah dipakai belajar, rebahan, dan ngemil (makan makanan ringan) tadi malam. Maklum lah, meja dan kursi di ruang tamu adalah tempat favorit kami sekeluarga untuk melakukan banyak kegiatan. Beberapa buku tugas anak masih tertinggal di meja. Wadah makanan ringan dan gelas masih tertinggal di meja. Bantal kursi berantakan. Alhasil, harus dibersihkan dan dirapikan, biar nyaman untuk beraktivitas hari ini.

Saya melanjutkan mengeluarkan sepeda motor ke teras agar siap dikendarai kalau mau berangkat kerja. Saat saya berada di teras, udara pagi ini sejuk sekali. Saya langsung berpikir, betapa nikmatnya minum kopi sambil ngemil dan baca buku di teras.

Kupanggil istri yang sedang sibuk di dapur, "Ma, tolong buatin kopi."

"Ya, pa. Tunggu sebentar." jawabnya.

Kemudian, saya berjalan menuju ke lemari dimana saya menyimpan buku-buku. Mata saya langsung tertuju pada buku karya Dr. Khalid Abu Syady yang berjudul "Bersegeralah Menggapai Surga!" Kuambil buku tersebut dan kubawa ke teras sambil menikmati sejuknya udara pagi.
Saya tidak membuka buku itu urut dari halaman pertama. Saya buka acak dan kudapati halaman 170. Isinya tentang Lima Amalan Para Sahabat Nabi. Pada bagian Selalu Sholat Berjamaah, saya baca sebuah hadits dari Rasulullah SAW yang artinya, "Barangsiapa yang ingin berada di surga bagian tengah, maka ia harus selalu salat berjamaah." Lalu beliau menambahkan, "Kalian harus bersatu dan janganlah terpisah-pisah. Sesungguhnya setan itu bisa menggelincirkan kalian jika kalian hanya sendiri. Tetapi jika ada dua orang maka ia tidak akan berani bahkan akan menjauhi kalian."

Belum selesai membaca penjelasan hadits di atas, istri saya mengantar secangkir kopi panas dan biskuit idaman, Roma, untuk menemani membaca buku ini.

"Terima kasih, sayang." ucapku.

"Sama-sama, zayang." jawabnya manja.

Bagian buku yang saya baca tersebut menjelaskan makna hadits itu bahwa ketika kita berada diantara orang-orang yang salih mereka akan selalu mengingatkan kita, jika saja kita melakukan sebuah dosa dan kesalahan. Kemudian, mengajak untuk bergaul dengan orang-orang salih akan membuat kita selamat dan mendapatkan surga.

Sambil makan biskuit dan minum kopi di teras pagi tadi, saya mencoba memaknai hadits di atas. 

Pertama, sebuah reminder bagi kita makhluk yang lemah dan bergantung kepada Allah SWT untuk selalu berserah diri kepada-Nya. Tidak meninggalkan sholat berjamaah. Saya merasa ditegur melalui tulisan di dalam buku itu karena saya belum bisa melakukan sholat berjamaah pada sholat wajib 5 waktu. Semoga setelah ini, saya menjaga sholat wajib 5 waktu selalu berjama'ah. Aamiin.

Kedua, ketika kita sendirian itu ada kecenderungan berbuat dosa. Coba saja ketika melihat media sosial, seperti Instagram, Facebook, atau YouTube. Kalau kita sedang sendiri dan ada gambar atau video yang menyajikan sesuatu yang haram untuk dilihat, ada kecenderungan tetap melihatnya. Sebaliknya, kalau kita bersama teman-teman yang salih dan bersama-sama membuka media sosial, lalu ada gambar atau video yang haram, bisa dipastikan gambar atau video itu di-skip (dilewati), langsung di-scroll up biar menghilang dari tampilan di HP.

Teman-teman yang salih bisa menjadi kontrol bagi kita untuk selalu menjauhi larangan-Nya dan menjalankan perintah-Nya.

Semoga kita selalu dibersamai oleh teman-teman yang bertaqwa kepada Allah SWT. Aamiin.

Kemudian, jangan lupa selalu membaca buku walau hanya satu halaman per hari dan mempelajari ilmu agar bermanfaat di dunia dan akhirat.

SMK Tunas Bangsa Tawangsari, 22/02/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Strategi Budaya Literasi Ketika Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah Terbatas

Pantai

Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan