Dari Secangkir Kopi

Mungkin hanya secangkir kopi, tapi dapat memberi dorongan semangat secara lahir maupun batin.

Itulah kira-kira yang bisa saya ungkapkan melalui tulisan ini.

Selesai mandi pagi, secangkir kopi sudah siap di meja. Sambil menunggu sarapan siap, saya sruput dulu hangatnya kopi. "Masyaallaah. Nikmat sekali kopinya." batin saya.

Badan terasa segar setelah saya minum kopi. Semangat untuk bekerja hari itu muncul. Tidak merasa lunglai.

Selain itu, perhatian dari istri yang luar biasa. Dengan secangkir kopi bikin makin sayang sama istri. Perhatian istri kepada suami dengan menyiapkan minuman penghangat tubuh, teh atau kopi memberikan energi tersendiri.

Ini menjadi pengingat bagi saya bahwa banyak hal yang harus disyukuri atas semua nikmatnya, seperti, kopi sudah siap, sarapan siap, baju kerja disiapkan, uang belanja dapur cukup, dan istri yang sayang.

Rasanya masih banyak nikmat yang harus dituliskan, namun tidak bisa merinci satu persatu.

Yang jelas, saya merasa bersyukur.

Saat sarapan siap, saya tidak diizinkan mengambil sendiri. Istri mengambilkan. Bikin hati makin klepek-klepek. 

Beruntungnya saya memiliki istri yang penyayang dan perhatian.

Saat saya makan sarapan, istri menyuapi anak yang juga makan sebelum berangkat sekolah bersama saya.

Ini sungguh anugerah yang wajib disyukuri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Strategi Budaya Literasi Ketika Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah Terbatas

Pantai

Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan