Ketika Teman Kita Bersedih

Kadangkala kita menjumpai seorang teman yang menunjukkan wajah sedih atau muram ketika datang ke tempat kerja di waktu pagi.
Sebagai sahabat yang baik, tentunya kita tidak boleh salah dalam bertanya atau memberikan komentar. Salah-salah bisa menambah masalah. Malah jadi makin sedih.

Menanyakan kabar adalah salah satu pembuka percakapan agar sahabat bisa mengetahui penyebab kesedihannya.

Ketika sudah bisa berkomunikasi dengarkan semua curahan hatinya. Tak jarang teman yang sedang sedih itu tidak butuh saran dari sahabat, tapi hanya butuh didengarkan.

Ketika teman meminta saran, sahabat bisa menyampaikan saran yang tidak terkesan menceramahi.

Ada teman yang percaya dengan saran yang berdasarkan pengalaman. Ada juga teman yang percaya dengan saran yang berdasarkan agama dengan dalilnya.

Bersedih boleh tapi jangan berlarut-larut. Banyak hal yang harus kita syukuri.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Barangsiapa diantara kalian yang tatkala pagi harinya:
1) memperoleh rasa aman di rumahnya, 
2) sehat badan, dan 
3) memiliki makanan pokok untuk hari itu,
maka seakan dunia telah terkumpul untuknya. (Shahih, HR. at-Tirmidzi: 2346, Ibnu Majah: 4141, ash-Shahihah: 2318)

Itu artinya Allah SWT mencukupi kita. Ini wajib kita syukuri. Jangan bersedih. Jangan kufur nikmat.

Selamat menjalankan aktivitas. Selalu bersyukur agar bahagia. Semoga sehat wal 'afiyat bahagia dunia akhirat. Aamiin.

SMK Tunas Bangsa Tawangsari, 21/03/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

9 Strategi Budaya Literasi Ketika Koleksi Buku di Perpustakaan Sekolah Terbatas

Pantai

Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan