Tiga Alasan Anda Tidak Boleh Merasa Cemas atau Khawatir
Saya yakin pembaca yang budiman pernah merasakan cemas atau khawatir.
Kapan Anda merasa khawatir tentunya berbeda antara yang satu dengan yang lain.
Ada yang khawatir karena mungkin tidak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai batas waktu. Ada yang khawatir karena menganggur terlalu lama. Ada yang khawatir kalau lamaran ditolak calon mertua. Dan masih banyak lagi.
Tak jarang rasa khawatir itu berlangsung cukup lama dan mengubah kondisi normal manusia.
Untuk itu rasa cemas atau khawatir itu perlu dibuang jauh-jauh. Kalau diri sedang dilanda rasa cemas atau khawatir, jangan biarkan itu berlangsung lama.
Menurut Henry Manampiring di dalam Bukunya yang berjudul Filosofi Teras, kekhawatiran itu adalah sesuatu yang bisa, dan seharusnya, dikurangi, karena menimbulkan banyak "biaya".
Apa saja "biaya" dari kekhawatiran itu?
Pertama, menghabiskan banyak energi pikiran. Berpikir, termasuk di dalamnya merasa khawatir berlebihan, adalah aktivitas yang membutuhkan energi. Artinya, setiap kalori energi tubuh yang dipakai untuk khawatir adalah kalor yang tidak bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.
Kedua, menghabiskan waktu dan juga uang. Saat kita khawatir soal studi, orang tua, keuangan, atau sosial politik negara tanpa menghasilkan solusi, kita sudah membuang waktu yang sebenarnya bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih berguna. Tidak hanya itu, kekhawatiran juga bisa menghabiskan uang apabila rasa khawatir tersebut membuat kita mengeluarkan uang untuk hal-hal yang dianggap menenangkan pikiran, padahal tidak efektif, Misalnya, sebagian orang merasa khawatir biasanya menjadikan makanan sebagai pelipur lara, berkelakuan menyebalkan di depan keluarga, dan teman-teman sekitar atau memutuskan untuk kawin lagi, dan lain sebagainya.
Ketiga, mengganggu kesehatan tubuh. Masih banyak orang yang memisahkan kebutuhan pikiran dan tubuh seolah-olah apa yang terjadi di pikiran tidak memiliki hubungan dengan tubuh fisik kita. Padahal sudah lama para ilmuwan kesehatan menemukan bahwa pikiran dan kesehatan tubuh memiliki hubungan dua arah yang saling memengaruhi.
Semoga tulisan hari ini bermanfaat.
SMK Tunas Bangsa Tawangsari, 10/04/2022
Komentar
Posting Komentar