Kecakapan Peserta UKK
UKK (Uji Kompetensi Keahlian) bagi siswa SMK adalah waktu yang sangat menguras tenaga dan pikiran. Bagaimana tidak? Ini adalah waktu dimana belajar selama tiga tahun di SMK dan pengakuan atau sertifikasi kompetensi bidang keahlian yang dikuasainya diuji.
Beberapa waktu sebelum UKK, guru mata pelajaran produktif telah menginformasikan paket soal yang akan diujikan. Kemudian, guru menjelaskan langkah kerjanya. Tak hanya di situ, guru juga mengizinkan siswa mencoba mempraktikkan paket soal yang telah ditentukan sekolah dengan bimbingan guru. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah agar siswa bisa menyelesaikan UKK dengan baik.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap anak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berbeda-beda. Saat pelaksanaan UKK tiba, masih saja ada siswa yang tidak bisa mengikuti instruksi kerja sesuai petunjuk pada paket soal. Alhasil, hingga akhir waktu yang ditentukan mengerjakan paket soal UKK, ada peserta yang tidak bisa menyelesaikan kerja.
Ada siswa yang tampak bingung mau mengerjakan apa.
Ada siswa yang bisa menyelesaikan langkah pertama dan kedua, tapi bingung mau melakukan apa pada langkah berikutnya.
Terlihat dari ekspresi wajah mereka dan gerak-geriknya saat melihat jobsheet dan alat dan bahan UKK.
Tentunya hal ini menjadi catatan tersendiri bagi guru.
Pertama, memastikan siswa memiliki semangat untuk mengetahui dan menguasai keterampilan di bidang keahlian yang dipilihnya.
Kedua, membimbing siswa agar terbiasa bekerja dengan petunjuk kerja.
Ketiga, mendorong untuk berlatih.
Rasa kecewa melihat siswa yang bingung mau melakukan apa itu tidak terlalu dirasakan. Ada banyak siswa yang terampil membaca langkah kerja dan menggunakan alat dan mengolah bahan dengan apik. Ini tampak pada gambar di bawah ini:
Bangga melihat mereka menguasai keterampilan bidang keahlian yang mereka pilih di SMK Tunas Bangsa Tawangsari.
Ini adalah potret UKK pada kompetensi keahlian Teknik Pemesinan.
SMK Tunas Bangsa Tawangsari, 11/04/2022
Komentar
Posting Komentar