Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?
Apakah Anda adalah seorang guru yang mengalami perubahan kurikulum sehingga harus belajar dan membuat administrasi mengajar baru lagi?
Apakah Anda adalah orang tua siswa yang melihat putra atau putrinya harus belajar dengan fasilitas belajar (buku paket) terbatas karena ada perubahan kurikulum sehingga Anda khawatir materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru tidak maksimal?
Sebelum saya memberikan alasan kurikulum perlu berubah, izinkan saya mengingatkan kembali apa itu kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengertian kurikulum di atas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin curir yang artinya palri dan curere yang berarti tempat berpacu. Sehingga kurikulum diartikan sebagai trek dan lajur yang diikuti untuk mencapai tujuan.
Seperti yang kita ketahui bersama, kurikulum pendidikan di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan. Mulai dari kurikulum 1947, kurikulum 1994, kurikulum 2006, kurikulum 2013, hingga Kurikulum Merdeka.
Kurikulum perlu berubah untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, dan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.
Pada artikel ini, saya sampaikan 8 alasan utama mengapa perubahan kurikulum diperlukan:
1. Perkembangan Teknologi
Teknologi sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Teknologi berkembang dengan sangat cepat, sehingga kurikulum harus diadaptasi untuk memastikan siswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan teknologi terbaru.
2. Perubahan Kebutuhan Pasar Kerja
Dunia kerja selalu berubah, dan kurikulum harus mencerminkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh industri dan pekerjaan yang sedang berkembang. Misalnya: Dulu, siswa ingin menjadi dokter ketika ditanya oleh gurunya, sehingga mata pelajaran IPA harus ada di kurikulum. Sekarang, siswa ingin menjadi Data Analyst/YouTuber/Content Creator, sehingga mata pelajaran informatika dimasukkan menjadi mata pelajaran pada Kurikulum Merdeka.
3. Kemajuan Ilmu Pengetahuan
Penemuan dan perkembangan baru menjadi pengetahuan yang perlu diketahui siswa saat ini agar selalu menjadi manusia yang berpikir maju. Penemuan dan perkembangan baru dalam ilmu pengetahuan harus dimasukkan ke dalam kurikulum untuk memastikan siswa mendapatkan informasi yang paling up-to-date.
4. Konteks Sosial dan Kultural
Kurikulum harus mencerminkan perubahan dalam masyarakat dan budaya, termasuk perubahan nilai, norma, dan kebutuhan masyarakat.
5. Keterampilan Abad 21
Saat ini, selain pengetahuan akademis, keterampilan seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital menjadi sangat penting. Kurikulum perlu dirancang untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan ini.
6. Globalisasi
Kurikulum harus mempersiapkan siswa untuk menjadi warga dunia yang kompeten dan berpengetahuan luas, dengan pemahaman tentang isu-isu global dan kemampuan untuk bekerja di lingkungan yang multikultural.
7. Penyesuaian dengan Kebijakan Pendidikan Nasional
Pemerintah sering kali mengeluarkan kebijakan baru yang mengharuskan penyesuaian kurikulum untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan nasional yang baru.
8. Umpan Balik dari Pemangku Kepentingan
Umpan balik dari guru, siswa, orang tua, dan komunitas seringkali menunjukkan area-area di mana kurikulum perlu diperbaiki atau diubah. Umpan balik dari pemangku kepentingan menjadi salah satu alasan kenapa kurikulum itu perlu dirubah karena mereka yang berada di garda terdepan dan kurikulum itu sendiri.
Dengan menyesuaikan kurikulum secara berkala, sistem pendidikan dapat memastikan bahwa pendidikan yang diberikan relevan, efektif, dan mampu mempersiapkan siswa untuk tantangan di masa depan.
Saya menyusun artikel ini dalam rangka membuat Aksi Nyata setelah mempelajari topik Kurikulum Merdeka di Platform Merdeka Mengajar.
Saya akan senang sekali jika teman-teman pembaca berkenan untuk memberikan umpan balik (komentar, saran, dan kritik).
Artikel yang sangat membantu pemahaman sekali pak,
BalasHapusSaya sepakat, karena pada dasarnya perubahan kurikulum dilakukan dalam rangka menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang selama ini terjadi dalam pelaksanaan kurikulum itu, disamping tentunya dalam memenuhi tuntutan perubahan zaman.
Terima kasih atas komentarnya. Semoga setiap perubahan kurikulum membawa kemajuan bagi siswa.
HapusKeren pak. Dapat menjawab pertanyaan terkait perubahan kurikulum.
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya, Pak Eko Suryono. Jadi, selama ini panjenengan memiliki pertanyaan kenapa kurikulum itu berubah ya, pak?
HapusTerus berkarya pak Darwoto, terima kasih tulisannya bisa menjadi wawasan buat semua pembaca, mengenai perubahan kurikulum yang ditulis sangat jelas dan bermanfaat.
BalasHapusTerima kasih untuk apresiasinya, Bu Suparmi. Senang sekali jika ibu mendapatkan pencerahan dari artikel ini.
HapusTerimakasih pak Darwoto, terus berkarya, banyak informasi yang saya dapat dari artikel bapak, terimakasih sudah berbagi ilmu
BalasHapusTerima kasih Pak Aan Sebtiyan. Semangat berbagi ilmu. Apapun itu.
HapusSangat sependapat pak...memang perubahan kurikulum itu di butuhkan ketika memang kondisi zaman berubah. Pemerintah sudah menyesuaikan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman, tinggal sekolah memfasilitasi, memberikan fasilitas yang di butuhkan.
BalasHapuspenerapan di sekolah pun seharusnya juga dapat lebih fleksibel sesuai dengan kebutuhan pendidik dan pelajar.
Terima kasih atas komentarnya, Pak Adi Susanto. Semoga setiap satuan pendidikan selalu berpegang, mengacu, dengan kurikulum yang sedang berlaku. Semangat. 💪
HapusKurikulum pendidikan sekarang seperti air, mengalir mengikuti arus perubahan. Semua ada poin plus dan minus nya masing2. Tapi apapun perubahan nya, semoga bisa mengakomodasi kebutuhan dunia pendidikan di Indonesia, bermanfaat untuk dua belah pihan, baik siswa mau guru. Semangat trus untuk pendidikan Indonesia, tetap maju.
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya. Betul, Pak Budi Santosa. Pendidikan maju, Warga sejahtera.
HapusPerubahan kurikulum atau apapun itu mungkin tujuannya satu untuk perubahan yg lebih baik, tetapi kalau dilihat dari sisi yg lainnya perubahan ini malah membuat kita sebagai pendidik seperti ditambahi beban lain yg harus dipikul. Kita seolah-olah harus mulai dari nol dan harus belajar lagi seperti pemula. Dulu gambaran kami, kurikulum merdeka prosesnya lebih sederhana dan lebih simpel, tetapi kenyataannya para pendidik baik pns atau swasta justru merasakan kurikulum ini sangat memberatkan, dan seolah-olah guru harus disibukkan dengan urusan administrasi yg jauh lebih rumit dan kompleks.
BalasHapusSemoga semangat perubahan kurikulum ini juga sebagai awal perubahan kesejahtraan para pendidik karena sebagus apapun kurikulumnya kalau kesejahteraan pendidiknya tidak diperhatikan pemerintah saya kira semangat perubahan itu sangat sulit terealisasi.
Semoga administrasi mengajar guru tidak terlalu banyak dan menjadi beban bagi guru. Biar guru lebih fokus dengan perkembangan siswa di sekolah. Untuk kesejahteraan guru, rasa-rasanya sudah diperhatikan oleh pemerintah, deh.
HapusSependapat, setiap perubahan ada kurang dan lebihnya, dan pada kenyataannya di lapangan jauh lebih memberikan jawaban dari tujuan dari kurikulum tersebut, apalagi berkaitan dengan generasi sekarang, perubahan yang kadang memberikan dampak bukan hanya kepada warga sekolah melainkan kepada orang tua yang harus mengikuti ketentuan yang ada.
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya. Semoga pendidikan di Indonesia semakin baik.
HapusPergantian zaman dan generasi beda pula konsep dan pola fikir dan akhirnya menimbulkan konflik dan permasalahan yang berbeda sehingga untuk menangani nya membutuhkan metode yang selalu berubah
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya. Sip.
HapusJoss pak Dar, Dengan menyesuaikan kurikulum secara berkala, sistem pendidikan dapat memastikan bahwa pendidikan yang diberikan relevan, efektif, dan mampu mempersiapkan siswa untuk tantangan di masa depan.
BalasHapusTerima kasih atas komentarnya, Pak Andi. Mantap.
Hapus