Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Malam di Stasiun

Kuliah di luar provinsi membuat Candra harus menggunakan jasa transportasi umum, kereta api. Tidak memungkinkan baginya untuk menggunakan bus karena jarak kampus tempat dia kuliah lebih dekat dengan stasiun kereta api. Candra sudah dipesan oleh kakaknya, Indah, yang sudah berkeluarga dan menetap di luar pulau Jawa, "Kamu harus pulang satu bulan sekali. Kamu yang paling memungkinkan untuk sering menjenguk ibu." Itu yang membuat Candra sering keluar masuk stasiun. Kuliah hari Jum'at itu sudah selesai pada pukul 15:00 WIB. Candra langsung menuju ke masjid kampus untuk melaksanakan salat Asar sebelum dia pulang ke tempat kos. Sambil menunggu azan, dia membuka smartphone di teras masjid. Terdengar pelan, ada suara memanggilnya, "Assalamu'alaikum, Dik Candra. Apa kabar?" kakak tingkat yang aktif di organisasi agama Islam kampus menyapanya. "Wa'alaikumsalam warohmatullaahi wa barokatuh. Baik, Kak Romi." jawab Candra sambil menutup smartphone di tang...

Tidak Boleh Lelah

Tidak boleh lelah. Ini adalah satu kalimat yang saya tanamkan dalam pikiran. Terutama setelah membersamai keluarga menikmati liburan.  Semua orang pasti sepakat kalau liburan bersama keluarga adalah untuk menciptakan kebahagiaan. Bahagia itu mudah tersenyum dengan keluarga dan orang-orang yang ditemui. Lelah secara fisik tidak bisa dipungkiri setelah perjalanan liburan bersama. Lelah secara hati dan pikiran tidak boleh. Kalau hati dan pikiran tidak lelah, pasti fisik akan mengikuti untuk sehat. Dalam ilmu psikologi, sakit yang dialami oleh seseorang itu umumnya diawali dari sakit hati dan pikiran. Biar liburan bersama berlangsung dan berakhir dengan bahagia, mari kita awali dari hati dan pikiran kita yang baik, bersih, dan bahagia. Pada akhirnya, bisa membawa fisik yang sehat dan kuat. Tidak mudah lelah. Kalau fisik ini mudah lelah, besar kemungkinan hati dan pikiran sedang tidak baik-baik saja. Untuk itu, mari kita bersama-sama perbaiki hati dan pikiran. Boleh jadi peristiwa di se...

Cerita Rakyat Provinsi Jawa Tengah: Suwidak Loro

Gambar
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang Mbok Randa dan anaknya yang bernama Suwidak Loro. Suwidak Loro hanya memiliki 60 helai rambut dan dua buah gigi. Itulah mengapa orang memanggilnya Suwidak Loro. Walaupun begitu, kasih sayang ibunya tak berkurang kepada Suwidak Loro. Setiap hari ibunya bernyanyi sambil mengelus kepala putrinya dengan lembut, “Suwidak Loro….. Suwidak Loro….. kamu adalah putri paling jelita”. Suwidak Loro pun memandang dirinya ke cermin dan tidak percaya. Walaupun keadaan Suwidak Loro seperti itu, namun tidak membuat Suwidak Loro bersedih. Ia tetap ceria dan berteman dengan siapa saja sehingga memiliki banyak teman.  Ada seorang teman yang iri karena Suwidak Loro memiliki banyak teman. Temannya itu memiliki niat yang jahat. Ia ingin agar Suwidak Loro dan ibunya ditangkap oleh Raja. Saat itu Raja sedang mencari permaisuri. Ia datang kepada Raja dan mengatakan ada seorang gadis yang amat cantik di desanya. Raja menjadi penasaran dan meminta pengawal untuk melihat Suwi...